Senin, 07 Desember 2009

Sejarah Datangnya Islam Di Indonesia

Sejarah Datangnya Islam Di Indonesia

Bilamana Islam, baik sebagai agama maupun sebagai arus kebudayaan mula-mula memasuki Indonesia, tidak dapat dipastikan.

Di Leran (dekat gresik) terdapat sebuah batu bersurat dalam bahasa dan huruf Arab, yang  sebagian telah rusak sama sekali tulisannya. Batu itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan, bernama Fatimah Binti Maimun, sangat mungkin dalam tahun 1082 masehi.

Keterangan yang lebih nyata didapatkan dari masa timbulnya kerajaan majapahit. Seorang Italia dari Venetia, Marco polo namanya, dalam tahun 1292 singgah dibagian Utara Aceh dalam perjalanannya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Di Perlak (Peureula) ia menjumpai penduduk yang memeluk agama Islam, dan juga banyak pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama Islam. Di Sekitar kota penduduknya masih kafir. Hal ini menunjukkan, bahwa peng Islaman di Peureula itu belum lama berlangsung.

Marco Polo mengunjungi pula berbagai tempat lainnya di ujung Utara Sumatera itu. Dikatakannya bahwa di tempat-tempat ini penduduknya masih belum Islam.

Keadaan ini rupanya sangat segera berubah. Di Samudra terdapat makam-makam raja Islam, diantaranya satu dari Sultan Malik al-Saleh yang meninggal dalam bulan Ramadhan tahun 676 Sesudah Hijrah Nabi (=1297 Masehi). Ini berarti, bahwa sesudah kunjungan Marco Polo itu samudra telah di Islamkan, sedangkan yang memerintahan adalah orang yang bergelar “Sultan”.

Dari keterangan – keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan , bahwa: tempat Islam memperoleh pijakannya yang nyata pertama di Indonesia adalah di Aceh Utara, sedangkan waktunya adalah menjelang akhir abad ke 13. Pembawa dan penyiarnya adalah pedagang-pedagang dari India dan cara pengislamannya berlangsung dengan damai.

Dari bentuk dan macamnya Jirat-jirat dipemakaman raja di Samudra itu dapat diketahui lebih lanjut, dari India bagian mana datangnya Islam di Negeri kita. Jirat-jirat serupa didapatkannya di Gujarat(Bagian barat India), sedangkan di antara jirat-jirat di Aceh itu adapula yang ternyata sisi dalam dari batunya berpahatkan relief-relief dari kuil Hindu di Gujarat.Rupanya, untuk makam-makam di Aceh itu sengaja didatangkan jirat-jirat yang sudah jadi, yang merupakan pula barang dagangan yang dibawa para pedagang dari India.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar